Minggu, 02 November 2014

Mengenali Indonesia Melalui Kapal Pemuda Nusatara

Mengenali Indonesia Melalui Kapal Pemuda Nusantara

Kapal Pemuda Nusantara (KPN) merupakan kegiatan yang dilaksanakan tiap tahun oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga, dan untuk tahun 2014 di lasanakan di Provinsi Papua Barat tepatnya di Kabupaten Raja Ampat, dengan rute pelayaran Jakarta – Makassar – Sorong – Raja Ampat – Ambon – Kupang – Bali – Jakarta. Pelayaran ini berlangsung sejak tanggal 7 Agustus – 3 September 2014 dengan menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya yang dinahkodai oleh TNI AL.

Selasa, 14 Oktober 2014

JAWABAN KERINDUAN

JAWABAN KERINDUAN

“Seperti inikah Jawaban dari setiap kerinduan,
Jawaban dari setiap sesak yang semakin menyesakkan,
Haruskah ku menghakimi waktu
Untuk diriku yang terlalu takut menghadapi kenyataan hidup
Jika seperti ini jawaban kerinduan

Kumemilih untuk tidak mendapat jawaban dari-Mu”

Pagi itu, disebuah pegunungan yang tepat berada di pinggiran kota jember tepatnya di sucopangepok, gadis kecil berusia sekitar 7 tahun melangkahkan kakinya seiring dengan semilir dinginnya udara pagi pegunungan yang masih menusuk, masitoh bersama sepatu lusuhnya dan tas yang terbuat dari kantongan plastik yang berisi karung bekas dan sebuah buku tulis dan pensil ia bergegas meninggalkan gubug tua yang reot termakan usia dan tak terurus. Perjalanan yang perlu ditempuh untuk ke sekolah sekitar 3 km dari gubuk tempat ia tinggal.
Masitoh atau biasa disapa itoh merupakan seorang gadis cilik yang telah ditinggal cerai oleh kedua orang tuanya, ibu dan ayahnya telah menikah kembali dan ia bertekad untuk tidak mengikuti orang tuanya karena alasan sebuah cinta yang tulus untuk mengabdi kepada sang nenek yang telah berbau tanah.
Dengan langkah penuh semangat itoh menuju sekolahnya dengan harapan dapat mengubah nasibnya kelak, dan menjadikan kedua orang tuanya bangga dan yang pasti sang nenek tidak hidup digubuk tua lagi.
****

Sabtu, 02 Agustus 2014

PERDAMAIAN DUNIA DAN PLURALISME; POLEMIK TAK BERUJUNG

PERDAMAIAN DUNIA DAN PLURALISME; POLEMIK TAK BERUJUNG

Pluralisme dalam kamus ilmiah polpuler diartikan sebagai jamak, banyak, kelompok. Artinya pluralisme merupakan aliran yang mempersatukan berbagai macam perbadaan utamanya dalam hal keyakinan. Pliralitas merupakana sikap yang menjadi kendala polemik keberagaman dalam beragama sulit untuk diterapkan.

Pluralisme agama adalah kedamain antar pemeluk bergama yang hidup saling berdampingan, ibaratnya penyetaraan kaum antar pemeluk yang berbeda, penyamaan antara kaum monoritas dan kaum mayoritas dalam satu kesatuan hidup berbangsa dan bernegara. Sekalipun pluralisme diakuai secara menyeluruh sebagai salah satu syarat untuk mendamaikan perbedaan agama yang berada pada satu tanah yang sama namun banyak saja kasus-kasus yang merebak akibat perbedaan agama tersebut. Misalnya saja di palestina dan di thailand, pengakuan terhadap pluralisme tetap disuarakan namun pecahnya peperangan tidak dapat dihindarkan dengan berujung pada pembantaian, saling membalas tiada henti, issu-issu yang tidak diketahui kebenaranny mulai bermunculan yang saling menjatuhkan antara pihak yang bertikai.

Hak antar kedua belah pihak yang tidak bisa dipenuhi menjadikan timbulnya kecemburuan yang tidak dapat dipenuhi secara keseluruhan. Pada dasarnya tiap agama mengajarkan setiap pengikutnya jika hanya agama yang mereka yakinilah yang terbaik, misalnya saja islam dan kristen yang tidak membenarkan adanya agama yang lebih baik dari agama tersebut, begitupun dengan agama-agama lainnya. Pecahnya  peperangan yang bermotiv agama sebagian besar diakibatkan oleh ketersinggungan antar pemeluk yang berbeda dimana mereka saling meneguhkan pendapat akan agama yang diyakini, masing-masing pemeluk agama beranggapan jika agama selain yang dianutnya bukanlah ajaran yang baik. 

Jumat, 10 Januari 2014

KONFLIK SURIAH


Konflik SURIAH (AS & Rusia ambil kesempatan)


Konflik yang terjadi di Suriah merupakan sebuah konflik perang persaudaraan yang berkepanjangan, konflik saudara yang tak kunjung usai kemudian kembali memanas diakibatkan penggunaan senjata kimia oleh Rezim Bashar al Assad yang ditembakkan ke Damaskus, sejatinya belum dapat dibuktikan apakah pada kejadian tersebut Rezim dari Bashar al Assad benar-benar menggunakan senjata kimia tersebut kepada warganya, hal ini ditunjukkan dengan belum adanya dukungan penuh dari dewan keamanan PBB terkait tudingan Amerika terhadap Suriah jika penggunaan senjata kimia dapat mengguncangkan perdamaian dunia, sehingga Amerika secara sepihak mendukung untuk melaksanakan aksi militernya.


Sepekan setelah tudiangn itu muncul, pihak dari Suriah menegaskan jika senjata kimia tersebut tidak diledakkan oleh tentara mereka melainkan tentara amerika sendiri yang telah menggunakan senjata tersebut, dari pernyataan inilah kemudian muncul berbagai padangan jika tudiangan ini merupakan salah satu trik yang akan Amerika luncurkan sebagai bentuk penguasaan terhadap minyak yang ada ditimur tengah. Pemikiran ini diperkuat dengan adanya pernyataan dari Amerika sendiri jika mereka akan melaksanakan aksi militer dengan atau tanpa mandat dari dewan keamanan PBB.