Selasa, 25 Februari 2020

Outdoor Training Guardian of Peace

OUTDOOR TRAINING GURDIAN OF PEACE


You can’t buy a memory but you made it!!
Dalam program  guardian of Peace salah satu tahapan yang perlu dilalui adalah program outdoor training dimana para seagull tak bersayap ini kemudiandibekali ilmu oleh guru Ciang  agar bisa menemukan cara untuk tetap survive menuju titik tertinggi hidup yaitu Kesempurnaan Cinta. Untuk membekali para seagull tak bersayap ini, mereka membutuhkan tim yang mampu untuk saling mendorong dan bekerjasama dalam menciptakan perdamaian, karena tugas kita adalah menumbuhkan, menebarkan dan menjaga perdamaian.

Refleksi 1
Pertanyaan dimulai dengan ceritakan 3 pengalaman paling bahagia dalam hidupmu?, sejatinya ketika kita mulai ditanyakan dengan pertanyaan seputar diri sendiri akan sangat sulit untuk mengurai satu persatu kebahagiaan itu, entah karena kita selalu menjadi pribadi yang bersyukur atau justru sebaliknya kita sudah lupa kapan kita bahagia, dan hal yang paling menyedihkan adalah ketika kita sadar jika selama ini kita hanya lupa bahwa sedang berpura-pura bahagia. Menceritakan orang lain ternyata jauh lebih mudah bagiku ketimbang menceritakan diri sendiri, artinya saya harus mencoba memberikan penilaian akhir pada setiap kejadian yang masih membekas di ingatan. Dari moment ini, saya merefleksikan bahwa hal yang paling membahagiakan adalah ketika saya dilahirkan, ketika saya sadar saya berhasil menjadi zigot terpilih untuk kemudian bisa menjadi janin, dan ini adalah kemenangan pertama yang saya dapatkan. Dari sini saya belajar bahwa, kebahagiaan itu bisa didapatkan melalui banyak hal, pertama karena berhasil melewati titik terendah dalam hidup dan kemudian bangkit hingga kita mampu menertawakan masa-masa sulit itu, yang kedua adalah pengalaman pertama yang selalu berhasil membekas dalam ingatan, pengalaman pertama naik pesawat misalanya, ada juga yang menemukan kebahagiaan di suatu “Kebetulan”, kebetulan membaca jokes, kebetulan mendengar lelucon orang di saat kita sedang sedih. Pada dasarnya kebahagiaan adalah serangkaian kebetulan yang harus kita syukuri dan sadari bahwa Allah tidak pernah salah dalam menempatkan suatu kejadian.
Refleksi 2
River of Life, ini adalah pengalaman pertama dimana saya kemudian mencoba menggali lagi ingatan secara spesifik, mengenang kembali bagaimana saya terlahir dan bertumbuh. Mengurai kembali masa-masa sejak kecil yang ternyata beberapa di antaranya telah berhasil kita kubur, hingga muncul kata “oh, iya yah saya pernah begini dan begitu”. Lagi-lagi saat dulu kita memilih menutup rapat semua kenangan masa kecil kita, di saat itu tantangan baru muncul untuk mencoba lebih terbuka dengan orang lain. Saya ingat kata seorang teman, ia mengatakan “bahkan keluarga saya sendiri tidak taupi begini perasaanku dan ingatanku sama itu kejadian”, tapi sesi ini berhasil menguak sedikit demi sedikit masa lalu itu, saat itu saya sadar bahwa belum ada satupun orang terdekat saya yang pernah menanyakan bagaimana saya dibesarkan selama ini. Sesi ini menyadarkan saya bahwa, selama ini kita terlalu sibuk dengan urusan diri sendiri hingga kita lupa ada orang lain yang perlu untuk di dengarkan dan ada orang lain yang perlu untuk di kuatkan. 

Refleksi 3
Sosiogram, dalam konseling sosiogram cukup dikenal utamanya untuk mengukur kedekatan siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, tapi sosiogram kali ini sangat spesial sebab kita harus mampu mengukur seberapa dekat, jauh, baik dan buruknya hubungan kita dengan sesorang yang cukup mempengaruhi kehidupan kita. Lagi-lagi tugas kita adalah menilai mereka seberapa besar atau berjarakkah kita dengan mereka. Tanpa sadar sesi ini akan mengingatkan kita pada beberapa kejadian baik atau buruk yang  pada akhirnya mengantarkan kita pada kesimpulan hubungan emosional yang kita bangun sudah sejauh mana. Sesi ini kembali menyadarkan saya bahwa ada saat dimana keluarga kita terasa asing dan saat orang asing terasa seperti keluarga buat kita. Selain itu saya juga menyadari bahwa adakalanya disaat kita merasa ditinggal oleh orang terdekat saat itu juga ada orang baru yang mendekat, hidup itu silih berganti ada yang datang kemudian ada yang pergi. Seperti itu seterusnya hingg pada akhirnya kita yang harus pergi.

Refleksi 4
Train of life, pada sesi ini kita menuju ke air terjun yang berada di kaki bukit malino, untuk menuju kesana lumayan sulit juga karena akses jalan yang licin dan melewati jalanan yang cukup sempit di sela-sela aliran irigasi, sesi refleksi dimulai saat lilin kecil yang kita bawah tadi tetap menyala hingga mampu menyalakan lilin yang lebih besar. Untuk membawa lilin ternyata tidak sederhana, sebaba ada banyak peluang terbakar, lilinya habis atau bahkan diterjang angin. Saya mengasosiasikan kegiatan ini sebagai bentuk kerjasama dan menyadari batasan kemampua, tau batasan diri dan tau kapan teman kita membutuhkan bantuan kita. Dengan berbagai latar belakang tentu ada beragam maslah juga, ada yang baru pertama kali melewati jalanan yang terjal dan licin ada juga yang tremornya muncul karena phobia terhadap air, ada yang khawatir bakalan hanyut dan tenggelam saat melewati sungai. 


Nyatanya semua berhasil melewati sungai tersebut sebab satu genggaman saja cukup untuk menguatkan hati bahwa pasti jembatan ini bisa dilalui. Setelah semuanya berkumpul sesi refleksi dimulai dengan pertanyaan yang sangat sederhana yaitu kepada siapa kalian ingin meminta maaf dan siapa orang yang paling ingin kalian maafkan?. Lagi-lagi ingatan kembali harus dikorek untuk menjawab pertanyaan tersebut. Singkatnya kita hanyalah sekumpulan orang dengan berbagai luka yang juga belum sembuh secara sempurna, dan bertekad untuk menyembuhkan orang lain. Memaafkan ia yang telah menyisakan lubang nyeri di hati dan meminta maaf kepada ia yang telah berhasil membuat kita menjadi pribadi yang tangguh dari luka-luka yang ditorehkannya sebab kita lupa bahwa yang membuat kita menjadi tangguh adalah ia yang berhasil membuat kita jatuh sejatuh-jatuhnya dan kita lupa berterima kasih kepadanya, sebab ia telah mengajarkan kita bahwa tidak ada hidup yang lebih mudah,dan kita lupa bahwa hidup ini adalah rentetan ujian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar