REDEFENISI KECANTIKAN, KAPITALISASI PEREMPUAN MODERN
Kecantikan dan redefenisinya
merupakan bagian dari program kapitalisasi perempuan itu sendiri. Tanpa
perempuan sadari, mereka telah menjadi objek dari tuntutan kecantikan yang
didasarkan pada pandangan kaum adam dan bukan lagi berstandar dari perempuan
itu sendiri. Perempuan dewasa ini menjadi salah satu objek dunia fashion yang
sangat menjanjikan, dengan membuyarkan standar kecantikan perempuan sehingga
mereka menjadi konsumen taat yang pada akhirnya menjadikan fashion dan produk
kecantikan menjadi bagian utama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Mendengar kata kecantikan, yang
tergambarkan dalam kepala kita adalah sosok perempuan yang bertubuh tinggi dan
langsing dengan warna kulit putih merona, berambut panjang lurus dengan wajah
yang tirus serta hidung yang mancung. Konsep kecantikan pada dasarnya merujuk
pada tampilan kecantikan para pelaku model periklanan produk kecantikan serta
konsep standar kontes kecantikan, brain framing media berperan penting dalam
memodifikasi perbudakan perempuan yang menggiring doktrin ideologis yang
membuat perempuan menganggap dirinya sebagi kaum yang diciptakan untuk
dinikmati sehingga berangsur-angsur peran perempuan yang sesungguhnya menjadi
bias. Kesadaran seperti ini bukanlah aktivitas alamiah perempuan melainkan
produk konstruksi kapitalis.
Kapitalasasi ini kemudian
merambah dunia medis, hingga operasi plastik menjadi salah satu solusi instant
untuk mengubah penampilan sesuai keinginan si pemilik tubuh yang berimajinasi
dengan kecantikan standar perempuan layar kaca. Kenapa tidak, perempuan menjadi
maniak kecantikan dengan wajah putih mulus dan glowing adalah incarannya,
berbagai make up tak berhasil maka operasi plastic menjadi sasarannya. Padahal
setelah di pikir-pikir, tujuan utama perempuan dalam mempercantik diri adalah
untuk mencari perhatian lawan jenis tentunya, hingga dalam konteks ini
perempuan berupaya menjadi orang lain agar di sukai bukan untuk menyukai
dirinya sendiri.
Miris sekali rasanya jika dengan
mudahnya kemudian kita mengatakan ah, kamu jelek… aihh.. mukamu hitam dan bla…bla…
Allah s.w.t menghadirkan kita di muka bumi bukan untuk mempercantik diri melainkan
memperbaiki akhlak kita, kita di lahirkan dengan tugas bukan jadi miss universe
tapi pendidik keturunan yang berkhlak. Cantik akan memudar kitapun sepakat untuk itu,
lantas untuk apa kita terus berjuang mencari kecantikan itu?.
kamu bolehlah berjalan-jalan kebelahan bumi lainnya dan temukan cantik itu tak ada standar bakunya, hanya media yang kemudian menghadirkan pembatasan tersebut. Kita semua terlahir seusai dengan porsinya dan tidak kurang serta lebih, sehingga tidak sepantasnya sesama manusia kemudian memberikan batasan-batasan terhadapnya hanya atas dasar kepuasan mata. Perempuan juga saat ini harus mulai sadar bahwa dengan kondisi seperti ini apakah ia menemukan kebahagiaan melalui kecantikannya? jika tidak berhentilah memaksakan diri hanya untuk terlihat menarik di mata orang lain, jadilah menarik untuk dirimu sendiri dan berbahagialah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar