Jumat, 10 Januari 2014

KONFLIK SURIAH


Konflik SURIAH (AS & Rusia ambil kesempatan)


Konflik yang terjadi di Suriah merupakan sebuah konflik perang persaudaraan yang berkepanjangan, konflik saudara yang tak kunjung usai kemudian kembali memanas diakibatkan penggunaan senjata kimia oleh Rezim Bashar al Assad yang ditembakkan ke Damaskus, sejatinya belum dapat dibuktikan apakah pada kejadian tersebut Rezim dari Bashar al Assad benar-benar menggunakan senjata kimia tersebut kepada warganya, hal ini ditunjukkan dengan belum adanya dukungan penuh dari dewan keamanan PBB terkait tudingan Amerika terhadap Suriah jika penggunaan senjata kimia dapat mengguncangkan perdamaian dunia, sehingga Amerika secara sepihak mendukung untuk melaksanakan aksi militernya.


Sepekan setelah tudiangn itu muncul, pihak dari Suriah menegaskan jika senjata kimia tersebut tidak diledakkan oleh tentara mereka melainkan tentara amerika sendiri yang telah menggunakan senjata tersebut, dari pernyataan inilah kemudian muncul berbagai padangan jika tudiangan ini merupakan salah satu trik yang akan Amerika luncurkan sebagai bentuk penguasaan terhadap minyak yang ada ditimur tengah. Pemikiran ini diperkuat dengan adanya pernyataan dari Amerika sendiri jika mereka akan melaksanakan aksi militer dengan atau tanpa mandat dari dewan keamanan PBB. 


Alasan utama dari pihak barat dalam melaksanakan aksi militer ini adalah untuk merobohkan infrastruktur rezim militer dan membantu kubu oposisi sehingga Suriah bias membentuk sebuah babak kehidupan yang baru dan damai, sekaligus bentuk turun tangan mereka dalam mendisiplinkan Negara-negara yang berkonflik agar tidak mengganggu perdamaian dunia dalam penggunaan persenjataannya. Mendengar komentar Amerika ini, Rusia kemudian mengambil peran dalam mendukung aksi dari Rezim Assad untuk tidak tergoyahkan terkait aksi militer yang terjadi dan Rusia memberikan dukungan penuh terkait pelarangan aksi militer di Suriah. Apakah maksud dibalik dari keterlibatan Negara barat pada konflik persaudaraan di suriah, apakah kebenaran mereka ingin mendukung salah satu pihak yang bertikai, ataukah ini adalah langkah awal untuk bangsa barat mengambil alih Negara-negara timur tengah agar sumber minyak dapat dikuasai.

presiden Mursi yang turut melemahkan kekuatan negara islam juga kini berada diambang kehancurannya, mesir yang memutuskan hubungan kerjasamanya akibat perbedaan keyakinan islam sunni atau syiah yang terjadi di suriah dan damaskus, menyebabkan kita negara islam mulai berdiri sendiri dan titik lemah inilah yang menimbulkan celah, sehingga musuh islam dapat dengan mudahnya menyusup.

miris rasanya ketika negara islam mulai bertikai sesama mereka, diakibatkan adanya perbedaan mengenai islam yang mana yang benar (sunni atau syiah kah??) haruskah kita menunjukkan peperangan yang diakibatkan kesalahan dalam menafsirkan???  jangan biarkan musuh-musuh islam yang nyata mengambil kesempatan disaat kita mulai lemah... semoga ALLAH segera menyadarkan kita dan kembali bersatu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar