Sabtu, 29 Februari 2020

PEMIMPIN YANG BEBAS KEPENTINGAN


PEMIMPIN YANG BEBAS KEPENTINGAN


Mengenali potensi kepemimpinan, mengidentifikasi ketulusan dan menumbuhkan rasa percaya adalah roleplay seorang pemimpin. Setelah mempelajari kepemimpinan Jonathan Seagull pada postingan sebelumnya, tugas selanjutnya adalah mengenali bagaiman pemimpin itu seharusnya. saya mengingat ada yang mengatakan bahwa ketika telur mendapatkan kekuatan dari luar untuk memecahkan cangkangnya maka ttelur tersebut akan rusak dan hancur hingga gagal menetas dan menjadi sesuatu yang bermanfaat, namun sebaliknya jika kekuatan itu terlahir dari dalam cangkang dan memecahkan cangkang telur tersebut maka yang terjadi adalah lahirnya sebuah kekuatan baru dan bermanfaat untuk sekitarnya. Dari sini kita dapat belajar bahwa sejatinya kekuatan itu harus dibangun dari diri sendiri, meskipun untuk menjadi seornag pemimpin ada aynag kare keturunannya, ada yang karena kekuasaan dan jabatannya, namun dibalik itu semua kekuatan diri sendiri yang bertumbuh dan mengakar dalam jiwa adalah kekuatan sejati seorang pemimpin. 

Rumus untuk menjadi seorang pemimpin adalah T= C + I + I – SI. Untuk menjadi seorang pemimpin tentu harus ada yang dipimpin, anggaplah mereka adalh follower atau pengikut, alasun utama kita bisa diikuti oleh orang lain adalah karena kita mendapatkan kepercayaan dari orang lain untuk melakukan hal-hal atau menjadi perwakilan dari sekelompok orang tersebut. Singkatnya, syarat utama seorang pemimpin adalah ia yang bisa dipercaya dan mendapatkan kepercayaan, jadi T adalah Trust. 

Kamis, 27 Februari 2020

HAKUNA MATATA


HAKUNA MATATA, HEY.. No worries!!!


Melanjutkan postingan sebelumnya, Hakuna Matata merupakan rangkaian terakhir dari setiap refleksi yang di lakukaan saat outdoor training. E+R=O adalah sebuah rumus yang memiliki arti yang sangat mendalam, rumus ini hadir untuk memberikan nilai dari setiap kejadian atau Event dan menilai upaya-upaya yang dilakukan melalui responses terhadap event tadi yang kemudian menghasilkan sebuah outcomes pada diri.  Sebagian besar permasalahan yang hadir pada diri dikarenakan penilaian kita terhadap sebuah kejadian atau even yang terlalu besar atau bahkan terlalu kecil, contohnya saja kita pernah dikecewakan oleh orang terdekat kita yang membuat kita menjadi sangat terpuruk, artinya event tersebut memiliki nilai yang sangat rendah hingga menempati posisi minus (-10 misalnya), kemudian kita tidka memiliki upaya dalam merespon kejadian tersebut, hari-hari dilalui hanya dengan menyalahkan kejadian tersebut hingga kadangkala kita bahkan menyalahkan tuhan atas takdir yang kita lalui tadi., ketika respon kita juga rendah maka tentu saja outcomesnya pasti negative, depresi dan stress menjadi hasil akhirnya. Kasus ini menunjukkan bahwa fase hidup yang kita lalui adalah dengan menghilangkan Respon sehingga yang terjadi adalah E=O, padahal peranan respon positif sangat dibutuhkan untuk memberikan hasil yang lebih baik. Ketika respon dihilangkan hal-hal yang terjadi adalah Blaming kejadian atau seseorang yang kita anggap paling bertanggungjawab dengan masalah kita, Complaining kepada seseorang atau bahkan kepada Tuhan akan masalah yang kita hadapi dan yang terakhir adalah Defensif, mencoba mempertahankan diri.


Selasa, 25 Februari 2020

Outdoor Training Guardian of Peace

OUTDOOR TRAINING GURDIAN OF PEACE


You can’t buy a memory but you made it!!
Dalam program  guardian of Peace salah satu tahapan yang perlu dilalui adalah program outdoor training dimana para seagull tak bersayap ini kemudiandibekali ilmu oleh guru Ciang  agar bisa menemukan cara untuk tetap survive menuju titik tertinggi hidup yaitu Kesempurnaan Cinta. Untuk membekali para seagull tak bersayap ini, mereka membutuhkan tim yang mampu untuk saling mendorong dan bekerjasama dalam menciptakan perdamaian, karena tugas kita adalah menumbuhkan, menebarkan dan menjaga perdamaian.

Refleksi 1
Pertanyaan dimulai dengan ceritakan 3 pengalaman paling bahagia dalam hidupmu?, sejatinya ketika kita mulai ditanyakan dengan pertanyaan seputar diri sendiri akan sangat sulit untuk mengurai satu persatu kebahagiaan itu, entah karena kita selalu menjadi pribadi yang bersyukur atau justru sebaliknya kita sudah lupa kapan kita bahagia, dan hal yang paling menyedihkan adalah ketika kita sadar jika selama ini kita hanya lupa bahwa sedang berpura-pura bahagia. Menceritakan orang lain ternyata jauh lebih mudah bagiku ketimbang menceritakan diri sendiri, artinya saya harus mencoba memberikan penilaian akhir pada setiap kejadian yang masih membekas di ingatan. Dari moment ini, saya merefleksikan bahwa hal yang paling membahagiakan adalah ketika saya dilahirkan, ketika saya sadar saya berhasil menjadi zigot terpilih untuk kemudian bisa menjadi janin, dan ini adalah kemenangan pertama yang saya dapatkan. Dari sini saya belajar bahwa, kebahagiaan itu bisa didapatkan melalui banyak hal, pertama karena berhasil melewati titik terendah dalam hidup dan kemudian bangkit hingga kita mampu menertawakan masa-masa sulit itu, yang kedua adalah pengalaman pertama yang selalu berhasil membekas dalam ingatan, pengalaman pertama naik pesawat misalanya, ada juga yang menemukan kebahagiaan di suatu “Kebetulan”, kebetulan membaca jokes, kebetulan mendengar lelucon orang di saat kita sedang sedih. Pada dasarnya kebahagiaan adalah serangkaian kebetulan yang harus kita syukuri dan sadari bahwa Allah tidak pernah salah dalam menempatkan suatu kejadian.

Rabu, 12 Februari 2020

SELF REFLECTION


MENGENALI FASE KEPEMIMPINAN
(ALEGORI JONATHAN LIVINGSTONE SEAGULL)

 
                                 https://www.qureta.com/post/burung-camar-yang-bebas


Berawal dari kisah seekor burung camar yang terbiasa hidup berkelompok dengan siklus hidup yang standar terbang mencari makan hingga suatu waktu mereka akan tumbuh dewasa dan beranak pinak kemudian mati. Jonathan adalah bagian dari kelompok tersebut yang terlahir dengan potensi dan rasa ingin belajar yang lebih besar dari burung camar lainnya, ia mencoba evaluasi diri mengenai perbedaan dirinya dan ia mencoba melampaui batasan tersebut meski mendapatkan banyak pertentangan dari koloninya. Keinginan untuk terus berkembang tumbuh menjadi kuat, ia ingin menjadi sosok yang lebih handal dalam bermanuver saat terbang dan hal ini cukup mencolok bagi kelompoknya. Ia mengalami sebuah penolakan yang besar dari kelompok dan keluarga tentunya, hingga pada akhirnya jonathan terluka saat tebang dan kemudian iapun terusir dari kelompoknya. Pada saat keterpurukan ia kemudian merasa sepi dan terasing, namun ia kemudian mencoba menguji batasan dirinya meski sedang terluka, terus menerus ia mencoba dan akhirnya ia bisa kembali terbang, di saat itulah kemudian ia bertemu dengan kelompok yang baru, kelompok yang ia rasa sangat sesuai dengan kebutuhannya, ia belajar dan terus belajar. Hingga berada pada titik tertentu ia kemudian merasa sudah cukup mampu dalam segala jenis terbang dan ia mendapatkan sebuah tantangan baru yaitu mengajarkan orang lain apa yang telah ia pelajari utamnya orang-orang yang ada di kampong halamannya. Tidak cukup sampai disitu, sebelum mengajarkan kepada orang lain lagi-lagi jonathan mendapatkan penolakan, hingga akhirnya ia diam-diam mengajarkan kepada beberapa ekor burung camar lainnya, hingga pada suatu musim dingin yang parah sehingga kelompoknya mengalami krisis pangan karena sulitnya mengambil ikan dilautan sehingga kesempatan ini menjadi momentum yang tepat bagi jonathan untuk memperkenalkan pengetahuan terbangnya dan akhirnya berhasil membantu kelompoknya melewati krisis tersebut.

ECOSIDE


ECOSIDE
SIDE TALK “ ETIKA LINGKUNGAN

Berbicara mengenai etika tidak hanya berbatas pada sikap pada lingkup social saja, namun etika terhadap lingkungan juga terdapat relevansi antara keduanya. Pada dasarnya kerusakan lingkungan berasal dari sebuah etika yang menyimpang tentunya. Dari sebagian banyak isu yang menjadi momok di tataran masyarakat dan dianggap urgen diantarnya kemiskinan, pendidikan, intoleransi, namun di antara semua itu isu lingkungan yang menjadi dasar fundamental kehidupan manusia. Etika manusia merupakan konsep dasar yang menentukan baik buruknya perilaku, sehingga kehadiran etika adalah untuk memberikan batasan pada manusia dalam menetapkan sikapnya.