“AKU, KAU DAN KENANGAN”
Aku
dan kamu bagai karang-pantai mencintai laut lepas
Dari
jauh, aku mencintaimu dengan seluruh kekuranganku
Menatap
gelombang ombak
Atau
menikmati kilauan cahaya dirimu
Pada senja yang menenggalamkan matahari
dimatamu
Aku
dan kamu bagai karang-pantai yang mencintai laut lepas
Ribuan
mil dari hatimu, setiap detik melacak cintamu
Pada
setiap buih ombak yang menghantam diriku
Bila
kukatakan padamu telah kutitipkan semua salamku
Pada
nadi-nadi suangai yang merambat-bermuara menuju kedalaman hatimu
Pernahkah ia benar-benar sampai
padamu??
Kamu
kembali ketempatmu
Aku
tetap menjadi karang-pantai
Yang
cacat dihantam ombak
Desau
angin terdengar baggai lagu sedih
Burung-burung
hitam mengoak bagai mencaci maki sepanjang hari
Pantai yang tak punya perasaan
Aku akan pergi akhirnya aku memutuskan
Disetiap langkah yang kutempuh
Akan kulepaskan satu persatu kenangan
Tentang dirimu meski tak seluruhnya
Aku akan pergi akhirnya aku memutuskan
Disetiap langkah yang kutempuh
Akan kulepaskan satu persatu kenangan
Tentang dirimu meski tak seluruhnya
Dari
ribuan sejarah manusia yang sedih
Barangkali
aku salah satunya
Tapi
haruskah aku menghabiskan hidup
Hanya menjadi karang-pantai yang
bersedih???
Ombakmu malambai-lambai
Seolah memanggilku “tetaplah menjadi karang-pantai”
“Tidak”!!!! aku telah memutuskan untuk menjadiyang lain;
Bayang-bayang, pohon, gunung, atau langit
Untuk siapa dan untuk apa????
Baiarlah ia menentukan nasibnya sendiri
Ombakmu malambai-lambai
Seolah memanggilku “tetaplah menjadi karang-pantai”
“Tidak”!!!! aku telah memutuskan untuk menjadiyang lain;
Bayang-bayang, pohon, gunung, atau langit
Untuk siapa dan untuk apa????
Baiarlah ia menentukan nasibnya sendiri
Fahd
Djibran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar