Berbicara mengenai Sejarah
feminisme, banyak orang yang beranggapan bahwa hal ini erat kaitannya dengan
pengaruh barat karena pencetusnya ialah seorang wanita berketurunan inggris
yaitu Mary Wollstonecraft pada tahun 1792 lewat bukunya yang berjudul A
Vindication of the rights of Women. Saat itu kesetaraan gender di ganungkan
untuk memberikan kesempatan kepada perempuan untuk turut berpartisipasi dalam
dunia politik. Wollstonecraft berpendapat bahwa perempuan memiliki kapasitas
yang sama dengan laki-laki dalam aspek pemikiran dan politik adalah kemampuan
berfikir dan mengambil keputusan yang tidak memiliki relevansi terkait kondisi
fisik.
Feminisme sendiri mulai merebak
ke Negara-negara eropa di era industry, sebab kesempatan bekerja laki-laki dan
perempuan yang jauh berbeda sehingga sebagian besar perempuan kemudian menuntut
hak-hak kerja yang sama dengan laki-laki utamnya pada bidang industry yang
tidak membutuhkan maskulinitas individu. Sehingga mulailah bermunculan
tokoh-tokoh feminisme dengan berbagai pola piker dan tuntutan sosialnya,
diantaranya yaitu:
1. Feminisme
radikal
Merupakan
gerakan feminism yang menuntut hak-hak perempuan yang seutuhnya bebas dari
segala bentuk konspe pemahaman gender, aliran ini menuntut kesamaan yang utuh
antara laki-laki dan perempuan tanpa adanya pemetaan peranan dan fungsi di
tengah masyarakat.
2.