Perubahan pola perilaku serta pergeseran nilai, menjadi langkah yang mengarahkan indonesia semakin mendekatai krisis jati diri. Sentralisasi budaya yang berubah arah, menjadikan indonesia insomnia terhadap asal muasalnya. Dari pakaian, bahasa, budaya lokal, hingga nilai dalam masyarakat kini telah mengalami pergeseran, budaya forminitas telah mendarah daging.
Indonesia merupakan negara yang memiliki begitu banyak varietas, secara spesifik keadaan sosial budaya di indonesia sangat kompleks, mengingat indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar yang terlahir dengan berbagai suku yang berbeda serta 67 budaya induk yang tersebar di seluruh wilayah indonesia. Negara yang serba multi, seperti itulah gambaran dasar negara kesatuan RI yang tercatat dalam sejarah dengan multi bahasa, agama dan budaya.
Secara garis besar kebudayaan merupakan jati diri sebuah kedaulatan yang perlu dijaga dan dilestaraikan, oleh sebab itu perlu adanya suatu pelestarian secara turun-temurun sehingga cipta, karsa, dan karya manusia tersebut tidak hilang.
Menjadikan budaya sebagai warisan nenek moyang yang bernilai tinggi, sewajarnya telah menjadi keharusan yang tak terindahkan lagi tiap masyarakat yang berada dibawah naungan bhineka tungggal ika. Pergeseran budaya yang tidak dapat dielakkan menjadikan kita hanya mampu mengigit jari menyikapi fenomena yang terjadi, budaya asing kini menjadi kebutuhan pokok yang mewarnai hari-hari bangsa.
Menjadikan budaya sebagai warisan nenek moyang yang bernilai tinggi, sewajarnya telah menjadi keharusan yang tak terindahkan lagi tiap masyarakat yang berada dibawah naungan bhineka tungggal ika. Pergeseran budaya yang tidak dapat dielakkan menjadikan kita hanya mampu mengigit jari menyikapi fenomena yang terjadi, budaya asing kini menjadi kebutuhan pokok yang mewarnai hari-hari bangsa.