Jumat, 01 Juni 2012

yuni bersama juninya


YUNI BERSAMA JUNINYA


Awal bulan juni selalu menjadi bulan yang mengingatkan yuni pada usianya, kali ini juni datang dengan tampilan berbeda.. memberikan warna yang sulit untuk ditafsirkan, tafsir hiduppun tidak dapat membrikan jawaban untuk seonggok keluh kesah yuni di bulan ini. Cahaya berganti kegelapan, malampun menyeruak bak putih yang ditelan hitam.
Disaat malam kehilangan cahayanya mengapa hati inipun turut kehilangan kebahagianya dan otakpun kehilangan logikanya??? Pertanyaan ini yang membuat yuni merasa gundah menghadapi juninya...  kemarin telah menjadi sejarah, dan tersimpan dalam meseum memori yang terangkum dalam catatan sejarah, hembusan nafas sedetik yang lalupun turut menjadi sejarah,...
Hmm.. nafas yang terhembus bgitu berat... luka dihati dan ingatan.. akankah memberikan jawabannya utuk kegundahanku??... dapatkah kuhapus sejarah yang telah berlalu???  Ruang waktu ingin kuualang untuk menghapuskan kisah yang telah tertoreh...  menghadapi juni dengan kegundahan lebih tepatnya kegalauan??? “it’s Not Me’’ ucap yuni dalam hatinya..  30 menit berlalu.. yuni hanya mampu merenungi hari-hari yang akan dialaluinya di bulan juni ini..
Tahun ini, hari kemarin dan esok akankah sama saja??? Dan hari inipun perasaan yang sama masih saja menyeruak dan memenuhi relung hati, sesak menjadi bayaran pasti untuk sebuah luapan perasaan... 30 menit ini akankah sama kondisinya dengan 30 hari mendatang sepanjang bulan ini atau bahkan lebih, jika kegundahan yang telah bersemayam ini tak kunjung lari dariku??? Petuah demi petuah memenuhi memori, kamu begini dan bgtu justru membuat yuni kebingungan untuk bertindak.. memilih untuk tidak berbuat apa-apa adalah pilihan terbaik untuk yuni..



Memilih untuk kembali kedalam rumah dan mengakhiri kegundahan terhadp berbagai penafsirn yang tentu arah ini. Yuni mulai memejamkan matax namun sempat terbesit dikepalanya, apakah cinta seindah yang didengungkan para pemabuk cinta?? Apakah cintah seindah syair para penyair urdu?? Apakah cinta seperti itu?? Jadi, risau, keegundahan, dan sesak yang kurasa bukan cinta?? Atau cinta memang bagian dari sebuah hukuman? Salahkah aku jika mencintainya? Apakah mencintai harus sesakit ini? Sungguh kali ini tanda tanya melayang-layang dikepalaku ...
Ah.. jawabannya masih tersimpan jauh dilahulmahfudz kah??.. tidur akan membantuku untuk melupakan segalanya, sejenak saja itu sudah cukup..
Mengingat sebuah catatan seseorang yang berkata:
Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur
Ketika kita menangis
Ketika kita membayangkan
Ini karena yang terindah didunia tidak terlihat
Yah.... hal-hal yang terindah didunia tidak ada.. keindahannya hanya maya dan semu....
to be continued (part 2)..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar