Selasa, 14 Oktober 2014

JAWABAN KERINDUAN

JAWABAN KERINDUAN

“Seperti inikah Jawaban dari setiap kerinduan,
Jawaban dari setiap sesak yang semakin menyesakkan,
Haruskah ku menghakimi waktu
Untuk diriku yang terlalu takut menghadapi kenyataan hidup
Jika seperti ini jawaban kerinduan

Kumemilih untuk tidak mendapat jawaban dari-Mu”

Pagi itu, disebuah pegunungan yang tepat berada di pinggiran kota jember tepatnya di sucopangepok, gadis kecil berusia sekitar 7 tahun melangkahkan kakinya seiring dengan semilir dinginnya udara pagi pegunungan yang masih menusuk, masitoh bersama sepatu lusuhnya dan tas yang terbuat dari kantongan plastik yang berisi karung bekas dan sebuah buku tulis dan pensil ia bergegas meninggalkan gubug tua yang reot termakan usia dan tak terurus. Perjalanan yang perlu ditempuh untuk ke sekolah sekitar 3 km dari gubuk tempat ia tinggal.
Masitoh atau biasa disapa itoh merupakan seorang gadis cilik yang telah ditinggal cerai oleh kedua orang tuanya, ibu dan ayahnya telah menikah kembali dan ia bertekad untuk tidak mengikuti orang tuanya karena alasan sebuah cinta yang tulus untuk mengabdi kepada sang nenek yang telah berbau tanah.
Dengan langkah penuh semangat itoh menuju sekolahnya dengan harapan dapat mengubah nasibnya kelak, dan menjadikan kedua orang tuanya bangga dan yang pasti sang nenek tidak hidup digubuk tua lagi.
****