aku ada karena mereka

AKU ADA KARENA MEREKA

Tahukah kalian hari ini kutelah melihat sejuta warna melebihi warna yang telah kulihat sebelumnya, tahukah kalian hari ini kumendapatkan ragam kebahagiaan yang banyak melebihi yang kulihat kemarin. Mereka yang memberikan warna untuk hidupku adalah alasan utama menagapa Allah 2 Tahun yang silam membukakan pintu hatiku untuk memasuki sebuah pintu dari rumah yang kerap disebut Rumah Nalar, bagiku Rumah ini merupakan Panti Ilmiah untuk para mahasiswa, mirip juga dengan bengkel ilmiah yang merenov mahasiswa menjadi makhluk yang hebat. 

Benih yang Punah

Benih yang Punah

Tahukah kau akan benih yang kau tanam dahulu?

Yang kau berikan tetesan kedamaian..

Ingatkah kau tentangnya??

Kini...

Ia tumbuh kokoh dan kuat

Hingga badaipun malu menerjangnya

Badai bak sepoi-sepoi dihadapannya

Tahukah kau itu?

Sesal dan Sesak

Sesal dan Sesak

Malam menyisakan sesak

Buaian deru angin menusuk hingga relung

Gema isak dikeheningan menyeruak jeritan batin

Dapatkah kau mendengar itu?

Bintang dan bulan kini kehilangan sinarnya

Kegelapan merajam cahaya

Sungguh nian kelabu hati ini

yuni bersama juninya

YUNI BERSAMA JUNINYA

Awal bulan juni selalu menjadi bulan yang mengingatkan yuni pada usianya, kali ini juni datang dengan tampilan berbeda.. memberikan warna yang sulit untuk ditafsirkan, tafsir hiduppun tidak dapat membrikan jawaban untuk seonggok keluh kesah yuni di bulan ini. Cahaya berganti kegelapan, malampun menyeruak bak putih yang ditelan hitam.

Disaat malam kehilangan cahayanya mengapa hati inipun turut kehilangan kebahagianya dan otakpun kehilangan logikanya??? Pertanyaan ini yang membuat yuni merasa gundah menghadapi juninya...  kemarin telah menjadi sejarah, dan tersimpan dalam meseum memori yang terangkum dalam catatan sejarah, hembusan nafas sedetik yang lalupun turut menjadi sejarah,...